TIPS CARA MENGECEK KALKULATOR ASLI ATAU PALSU

Tips Kalkulator
Siapa yang tidak pernah menggunakan Kalkulator, dulu saat saya masih SD, kalkulator adalah barang mewah yang hanya bisa didapat oleh anak orang kaya atau kebetulan beli game yang ada hadiah kalkulator cabe nya. Saat ini beragam model kalkulator tersedia baik yang dalam bentuk khusus kalkulator yang sering masih dipakai oleh anak sekolahan atau kalkulator yang ada di Komputer atau Handphone kita.

Rupanya, kalkulator ada Palsunya juga, namun yang dimaksud palsu disini bukan masalah suku cadangnya namun kepintaran si Kalkulator itu dalam pembulatan angka dibelakang koma. Terus bagaimana cara mengeceknya? Jangan khawatir saya akan bagikan tipsnya untuk Anda.

Berikut cara mengecek kalkulator yang Anda miliki Asli atau Palsu. Caranya mengeceknya :
  1. Siapkan KALKULATOR yang Anda punya baik yang ada di komputer, Handphone atau Kalkulator batangan selanjutnya silahkan pencet = 2 : 3 x 3
  2. Jika Hasilnya 1,99999999998 atau 2,00000000001 berarti itu PALSU / TIDAK PINTAR tapi kalau hasilnya 2 berarti ASLI / PINTAR

Hasil pengecekan Kalkulator di Smartphone saya ternyata yang keluar bukan 2 tapi 2,0000001. Bagaimana dengan Handphone Anda?

Sedikit penjelasan tentang cara pembagian dan pengalian tersebut diatas di dalam masyarakat, berikut penjelasanannya yang bersumbernya dari Ensiklopedi Matematika yang saya kutip kembali dari postingan salah satu member kaskus, silahkan disimak :

Sekolah-sekolah di Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dahulu menggunakan cara berhitung yang dikenal dengan rumus MVDWOA (Machtsverheffing, Vermanigvuldiging, Delling, Worteltrekking, Optelling, Aftrekking) yang artinya Pangkat, Kali, Bagi, Akar, Tambah, Kurang. Berhubung pada waktu itu di Sekolah Rakyat (sekarang SD) tidak diajarkan Pangkat dan Akar, maka rumus tersebut khususnya di Jawa terkenal dengan nama PIPA LONDO (Ping, Para, Lan, Suda) yang artinya Perkalian, Pembagian, Penjumlahan dan Pengurangan.

Setelah PD II, rumus MVDVOA sudah tidak dipakai di negara asalnya yakni Belanda, sedangkan di Indonesia dinyatakan tidak boleh dipakai sejak dikeluarkannya Instruksi Kepala Jawatan Pendidikan Umum Departemen P & K, tgl 2 April 1960. Sejak saat itu pengerjaan berhitung menggunakan prinsip-prinsip dan ketentuan sebagai berikut :
  1. Pembagian adalah kebalikan dari Perkalian. Oleh karena itu pembagian dan perkalian mempunyai kedudukan dan derajat yang sama.
  2. Pengurangan adalah kebalikan dari Penjumlahan, jadi juga mempunyai kedudukan yang sederajat.

Ketentuan ini tidak menjelaskan mana yang lebih penting dan mana yang harus didahulukan. Dalam praktiknya hanya dijelaskan bahwa mengalikan/membagi lebih dulu dikerjakan daripada menjumlah/mengurangkan. Hal ini dipakai di sekolah Indonesia sampai dengan tahun 1971.
Jadi menurut ketentuan tersebut, perhitungan : 100 : 2 + 5 x 2 = 50 + 10 = 60

Di beberapa negara Eropa dan Amerika, termasuk Australia berlaku perjanjian sebagai berikut :
  1. bila suatu kalimat hanya memuat penjumlahan dan pengurangan saja maka penyelesaiannya dilakukan urut dari kiri ke kanan. Contoh : 8 + 5 - 3 = 13 - 3 = 10
  2. bila suatu kalimat hanya memuat perkalian dan pembagian saja, maka penyelesaiannya dilakukan urut dari kiri ke kanan. Contoh : 100 : 2 : 5 x 3 = 50 : 5 x 3 = 10 x 3 = 30
  3. Bila kalimat itu memuat perkalian/pembagian dan penjumlahan/pengurangan maka penyelesaiannya dilakukan dengan mengerjakan perkalian/pembagian terlebih dahulu daripada penjumlahan/pengurangan. Contoh : 3 x 4 x 5 - 15 : 3 = 60 - 5 = 55

Di Indonesia sejak tahun 1971 sampai sekarang ada perjanjian bahwa apabila tidak ada/memakai tanda kurung maka yang terlebih terdahulu harus didahulukan. Jadi : 3 x 4 x 5 - 15 : 3 = 60 - 15 : 3 = 45 : 3 = 15
Sedangkan jika dikehendaki perkalian dan pembagian didahulukan maka kalimatnya harus : (3 x 4 x 5) - ( 15 : 3) = 60 - 5 = 55
Demikian urutan pengerjaan yang benar.

Sekian postingan tentang Tips Cara Mengecek Kalkulator Asli Atau Palsu, semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian

Sumber Artikel : kaskus.co.id

1 komentar untuk "TIPS CARA MENGECEK KALKULATOR ASLI ATAU PALSU "